pasartecno.com – Instrumen investasi telah memberikan banyak pilihan kepada masyarakat untuk menanamkan modalnya. Pemilihan instrumen investasi yang tepat juga menjadikan seseorang memiliki kesempatan lebih besar mendapatkan kesuksesan.
Saham dan obligasi menjadi 2 instrumen yang cukup menarik perhatian. Namun, keduanya merupakan 2 instrumen yang berbeda. Keduanya memiliki perbedaan hampir di setiap elemen, termasuk keuntungan dan risikonya.
Saham maupun obligasi sebenarnya memberikan keuntungan besar bagi setiap investornya. Namun, risikonya juga cukup besar mengingat pergerakan pasar yang naik turun. Begitu juga dengan risiko dari kedua instrumen tersebut.
Perbedaan Saham dan Obligasi yang Perlu Dimengerti
Ada banyak perbedaan dari kedua instrumen tersebut. Setidaknya ada 8 hal yang membedakan kedua jenis instrumen investasi. Dari pengertiannya saja sudah ada perbedaan jelas antara saham dan obligasi.
Keduanya berbeda dalam hal penerbit, pembagian keuntungan, jangka waktu, kewajiban, likuidasi, perpajakan, fluktuasi harga, hingga hak suara. Semua elemen ini memberikan pengertian serta perbedaan yang sangat jelas.
Sebagai contoh dalam elemen penerbit. Saham dikeluarkan oleh perusahaan terbuka yang telah melakukan IPO. Sedangkan obligasi umumnya bisa diterbitkan oleh perusahaan maupun lembaga dari pemerintahan.
Keuntungan yang Diberikan Kepada Investor
Semua instrumen investasi akan memberikan keuntungan dengan sistem tertentu. Saham dan obligasi juga memberikan keuntungan dalam beberapa bentuk. Namun, untuk besarannya tergantung terhadap jumlah kepemilikan dalam instrumen tersebut.
Saham memberikan keuntungan dalam 2 bentuk, capital gain dan divide. Capital gain merupakan selisih harga dari jual beli saham. Sedangkan dividen merupakan laba bersih dari perusahaan yang diberikan ke investor.
Obligasi juga memberikan keuntungan dalam 2 bentuk, bunga dan capital gain. Selama obligasi masih berlaku, maka pemegangnya mendapatkan bunga tetap. Sedangkan ketika dijual kembali, selisih harganya juga menjadi keuntungan pemegangnya.
Risiko yang Terjadi Dalam Meletakkan Modal
Saham memberikan risiko jika salah meletakan modal. Misalnya, memilih perusahaan yang tidak memberikan dividen. Bisa juga mendapatkan risiko karena perusahaan tersebut dinyatakan pailit karena selalu merugi setiap tahun.
Sedangkan risiko obligasi adalah instrumennya yang kurang likuid. Artinya, ketika ada masalah, investor akan sangat kesulitan menjualnya. Akibatnya, investor akan mendapatkan capital loss dan dipastikan merugi.
Memilih instrumen investasi memang sangat penting. Salah sedikit saja akan memberikan kerugian yang sangat besar. Bahkan, investor tidak bisa mendapatkan keuntungan karena kurangnya analisa dan informasi.
Deskripsi: instrumen investasi terbagi dalam beberapa jenis. Saham dan obligasi memberikan alternatif bagi para investor untuk menanamkan modalnya demi keuntungan besar.